Artificial Intelligence (AI)
Kita bukan di era fiksi lagi, kecerdasan buatan memang sudah benar-benar lahir. Namun kecerdasan buatan yang dimaksud saat ini belum sampai pada tahap mempunyai kesadaran atau mampu melakukan hal-hal multi task yang tidak terbatas.
Cara kerja Kecerdasan buatan sama seperti halnya otak yang memproses sebuah informasi yang menghasilkan pilihan output yang akan ditindaklanjuti.
Jaringan neural (neural network) adalah metode dalam kecerdasan buatan yang melatih komputer untuk memproses data dengan cara seperti otak manusia.
AI bekerja dengan cara menggabungkan data yang sangat besar dengan cepat, pengolahan berulang, dan algoritme cerdas, memungkinkan kecerdasan buatan ini akan belajar secara otomatis dari pola atau fitur dalam data.
Kecerdasan Buatan dalam Kehidupan Sehari-hari
Sejauh ini, penerapan AI sudah cukup luas. Mulai dari kendaraan, perangkat elektronik, dll. Contoh saja Mobil listrik yang membawa fitur autopilot seperti mobil Tesla dan beberapa merk mobil yang telah menerapkan AI ke dalam produk mobilnya.
Ketika mode autopilot diaktifkan, AI akan mengambil alih kemudi sesuai dengan rute perjalanan yang telah ditentukan oleh pemilik mobil. Kecerdasan buatan ini akan menganalisa dan membuat keputusan ketika melaju di jalan, misalnya ketika menghindar jika ada kendaraan lain, orang dll. Kapan waktunya melaju pelan, dan kondisi lain yang tidak terduga saat melaju di jalan. Situasi seperti itu terjadi sangat kompleks, namun berkat adanya machine learning dan kecerdasan buatan, semua itu bisa terwujud.
Meski kecerdasan buatan terlihat sangat canggih, kecerdasan buatan hanyalah sebuah software yang dibuat manusia yang mungkin saja bisa terjadi kesalahan atau error dalam fungsinya. Namun di sisi lain, kecerdasan juga memberikan manfaat bagi umat manusia di berbagai aspek.